Inilah pertandingan pertama gue dimana semuanya itu kecampur jadi satu. Jadi, pada tanggal 15.10.10 gue dan team gue (SMP MATER DEI) bertanding untuk memperebutkan juara tiga dalam CFM 7 - pertandingan basket. Dan kami melawan SMP Don Bosco, yang kekuatannya seimbang dengan kami. Gue dan teman - teman berusaha keras agar kami dapat memenangkan pertandingan ini, kedua SMP saling bersaing keras kami kejar - kejaran angka, dan saat detik ke 15 di quarter (babak) ke 2 terjadinya kecelakaan pada diri gue, saat gue mau memutar kaki kiri gue tidak bekerja sama dan akhirnya tulangnya tidak mampu menahan badan gue dan guepun terjatuh dan terpaksa harus berhenti bermain.
Dengan perasaan bersalah karena sebelumnya gue membuat pelatih gue ngambek (lebay), jadi gini kan dia lagi emosi gitu, trus dia jelasin taktiknya trus karena udah gak tahan ke hausan otomatis gue ngambil minum dan pas gue balik buat liat, pelatih gue liatin gue dan langsung bilang, "Ya udah lah terserah lo mau gimana! Anggi sana yang ngatur aja, capek gue!" dengan nada membentak. Karena sudah harus kembali kelapangan tak sempat gue memberikan instruksi. Dan jeng - jeng saat sedang menyerang kecelakaan tadi terjadi.
Akhirnya sekitar 5 menit di quarter ketiga gue tidak main akibat tulang di tempurung lutut masih sedikit sakit, dan team kitapun tertinggal 2 bola. Guepun dengan semangat langsung saja memastikan diri bahwa gue siap untuk terus. Dan di akhir quarter ketiga kedudukan 11-10 (DB-MD) Kamipun cemas, sang pelatihpun marah - marah karena kami bermain tidak seperti yang diinginkan padahal kan kita ini hanya anak kelas 8 dan 7 yang tidak bisa sesempurna yang di pikirkan olehnya itu.
Di quarter keempatpun makin sengit, cuaca tiba - tiba menjadi mendung. Kamipun saling berusaha mengejar angka dan hasil di quarter keempat adalah seri 16-16. Dalam hati tiap pemain tentunya ada rasa deg-degan dan lelah. Ya istirahat untuk overtime telah selesai, durasi dalam overtime hanya 5 menit.
Seperti quarter sebelumnya kami sangat sengit melancarkan serangan - serangan, yang mungkin tidak semaksimal di awal, dan overtime berakhir tetapi Mater Dei berhasil menyamakan kedudukan menjadi 18-18 dan dalam hati tiap pemain sangat kesal karena pertandingan ini tidak berakhir dan masih saja memperebutkan juara tiga, kami belum menyerah walau dihati salah seorang pemain sudah berkata, " Ya Tuhan aku pasrahkan ini semua padaMu." Tetapi gue akan tetap berusaha dan tentunya berpegang teguh pada Tuhan Yesus. Tetapi yang di sesalkan bukannya dapat dukungan dari pelatih, tetapi malah kita mendapat hinaan dia berkata, " Heh, jangan seneng kamu! Seharusnya itu kalian udah kalah!" benar - benar tidak enak di dengar, kita sudah berusaha untuk menjadi juara, sebab katanya tadi kita seperti tidak mau menang ! Dia menebak seenaknya saja.
Ya overtime kedua di mulai, team Mater Dei cukup lelah, sehingga kami tertinggal 2 angkat jadi 22-18 (DB-MD) di menit ketiga sang pelatih meminta Time Out, dan inilah rasa benci saya naik dan rasa kesal naik, sang pelatih menampar pipi gue! Apa hak dia coba ?! Untung aja gue udah kebal pukul - pukulan udah jadi sarapan gue tiap pagi (halah) haha. Dan gue mencoba untuk menyikapinya dengan tenang. Di menit terakhir DB sengaja nge-poor (atau apalah itu yang penting artinya di lama - lamain) supaya waktunya cepat selesai dan mereka cepat menang, kebodohan team MD mengikuti alur permainan mereka, dan saat di oper ke temannya, gue pun menghadang dan steal bola dan lay up, tetapi sangat di sayangkan waktu sudah tinggal 2 detik dan MD masih tertinggal satu bola, dan guepun sudah tidak bisa berbuat apa - apa lagi karena kondisi kakinya gue yang tidak mendukung.
Dan Mater Deipun kalah dengan mengenaskan, tetapi ini sebagai pelajaran buat kita, untuk dihari kedepannya ! AYO TETAP SEMANGAT MASIH ADA LAIN WAKTU !
- Gigi -
No comments:
Post a Comment