Ketertarikan sama sebuah novel itu jarang sekali ada pada diri gue, gue lebih suka kalau nonton film ya kalau ada filmnya hehe. Tapi kalau novel yang mengungkap cerita atau seseuatu yang gue suka tau gue tunggu-tunggu maka dengan senang hati gue akan membacanya.
Novel pertama yang benar-benar gue baca itu 'Twilight Saga : Breaking Dawn' sangking sudah penasaran sama cerita lanjutannya jadi gue niat banget baca itu buku hehe. Dan novel kedua yang benar-benar gue baca [bukan untuk tugas tetapi untuk kesenangan loh] adalah 'SeoulMate.'
Tapi buka aib dikit, novel yang benar-benar gue baca ini semuanya novel pinjaman haha. Makanya hati hati banget pas bacanya hoho
SeoulMate. Ditulis oleh Lia Indra Adriana.
SeoulMate Bercerita tentang Sun yang memutuskan menjadi Mate dan bergabung ke dalam sebuah organisasi penyalur hantu bernama SeoulMate yang menerima proposal permintaan bantuan dari manusia. Sebagai Mate, ia bertugas menjaga serta membantu Soul (hantu) yang bergabung dalam SeoulMate untuk melaksanakan proposal dari para klien SeoulMate. Sebenarnya, Sun tak suka menjadi seorang Mate tapi harapan untuk bertemu kembali dengan seorang pria memaksanya menggunakan kemampuannya berkomunikasi dengan hantu.
Sun dipasangkan dengan hantu baru yang tidak mengingat sama sekali kehidupan manusianya. Sun dan Soulnya – yang dia beri nama Jang—berhasil menyelesaikan proposal-proposal meski mereka sering bertengkar. Jang selalu menggerecoki Sun agar membantu mencari asal-usulnya. Pada akhirnya mereka menjadi dekat satu sama lain. *cinta sama benci emang bedanya tipis banget*
Tapi, Jang berhasil menemukan masa lalunya dan dia dihadapkan pada sebuah pilihan. Sun, meski terpaksa tetap membiarkan Jang pergi.
Kisah yang manis. Ceritanya unik, meski rada-rada mirip sedikit sama twilight (samanya cuma di vegetarian aja). Juga terselip humor di dalamnya. Belum pernah saya memikirkan hantu dengan se-fun ini. Saya membayangkan bentuk hantu-hantu itu seperti kartun Casper, apalagi sampulnya seperti itu. Ngomong-ngomong soal sampul, ini buku sampulnya cuteeee banget deh.
Baca buku ini membuat saya serasa sedang berlibur ke Korea Selatan, pendetailan latar sangat bagus, juga bisa nambah-nambah kosakata bahasa Koreaku. Ini juga pertama kali saya membaca novel berlatar belakang Korea yang menggunakan penduduk asli sebagai salah satu tokohnya.
Yang bikin kesal itu novelnya pendek ya ceritanya, rasanya pengen tahu aja kelanjutan cerita dari Sun dan Ji Woo [Jang]!
Ada banyak potongan-potongan dialog yang gue suka :
“Harapan… itulah yang membuat kita bisa menggapai apa yang kita inginkan. Sebuah harapan dan kepercayaan.”
“Jang!” teriak Sun gemas. “Kau kira setelah menyebut namaku tiga kali kambing bakal melahirkan?”
Ayo, kamu baca juga bukunya. Pastinya nggak bakal nyesel deh! Apalagi yang K-Pop Lover :p
-Gigi-
source [synopsis]: